Selasa, 29 April 2014

Rindu

Sudah hampir 5 bulan aku nggak pulang...
kemaren ada kesempatan pulang saat kabut asap melanda Kota Pekanbaru Riau, seluruh sekolah dan Universitas di Riau diliburkan,,, tetapi aku nggak ada niat untuk pulang ke kampung.
Widya, keponakanku yang kuliah denganku juga. ada kesempatan pulang ia pun melaju  langsung menelpon mobil travel dan esokknya pulang.  Sedangkan aku dan teman satu kosku emang berniat nggak pulang. 1 minggu libur yaaa di rumah saja.
Beberapa bulan kemudian, aku merasa rindu kampung. ingin rasanya aku pulang ke kampung tapi saat ini nggak ada libur walaupun kami baru selesai ujian MID. akhirnya rasa ingin pulang hanya kusimpan saja. Kesempatan untuk pulang lagi sekitar beberapa hari akan puasa....
Tapi nggak pa-pa deh,,,,, lagian di sini aku menuntut ilmu. jadi, sejenak jauh dari kampung tuh bisa di tahan...

Sabtu, 12 April 2014

Motivasi Hari ini

Hari ini segenap pengurus HIMA PBI FKIP Universitas Islam Riau melaksanakan Konsoliditas dan Pelatihan Kepemimpinan di Gedung C FKIP Universitas Islam Riau, dengan pembicara Bapak Elwahyudi Panggabean, M.Pd., Bapak Supriyadi, M.Pd., dan Mas Rahmad Kurniawan, S.Pd.,.

Banyak makna dan pelajaran yang didapat hari ini, motivasi-motivasi yang diberikan kepada kami sangat membangun jati diri dan semangat.....

Terimakasih atas motivasinya untuk hari ini,,,, aku harap tidak sampai di sini aku mendapat motivasi dari orang-orang besar seperti Bapak El, Bapak Sup dan Mas Rahmad. banyak sudah catatan-catatan yang ku tulis disetiap buku dan handphoneku tentang motivasi yang kalian berikan tidak hari ini saja tetapi jauh sebelum hari ini kalian sudah memberikanku motivasi....

Cinta yang Pupus


Karya  : Puspita Sari

Tepat tanggal 25 Mei  aku bertemu kamu, aku mengenal kamu melalui temanku...
Awalnya aku hanya mengenal kamu biasa-biasa saja,,, tetapi entah kenapa semakin kita sering bertemu dan berkomunikasi, aku menjadi melihat kamu seperti orang yang aku kagumi. Aku juga bingung kenapa aku bisa berpandangan seperti itu kepada mu.

Temanku,,, yaaah semenjak temanku itu mengenalkanku dengan mu dan bahkan ia juga yang menjodoh-jodohkan kita, aku pun merasa bersikap salah tingkah karena entah tau dari mana temanku itu kalau aku mengagumi kamu. Tetapi aku berusaha mengelak agar tidak terlihat bahwa aku memang sangat mengagumimu.

Kamu memberi perhatian kepadaku, kamu selalu SMS aku, kamu terus main ke kostku baik itu malam Kamis ataupun malam Minggu. Seakan-akan aku percaya kalau kamu memang belum ada yang menyayangi selain aku. Makanya aku sedikit bahagia bisa bersamamu walaupun kita belum ada ikatan sebuah hubungan.
Satu bulan, dua bulan dan memasuki bulan ketiga kita kenal dan dekat, ternyata aku salah menyayangimu sampai sejauh ini. Kamu mulai menghilang, hilang dari hari-hariku dan sama sekali aku tidak mendengar kabar kamu. Hilangnya kamu membuat aku bingung dan selalu menunggu, berharap bahwa kamu akan kembali lagi dihadapanku. Aku sangat merindukan mu. Namun, Setelah 2 bulan kemudian aku baru mengetahui bahwa hilangnya kamu bukan karena ada urusan yang mengharuskan kamu tidak bisa didekatku melainkan kamu sudah mempunyai tambatan hati.

Jujur, aku sangat sedih, kecewa dan hatiku hancur. Mengapa selama beberapa bulan awal kita kenal kamu sangat perhatian kepadaku yang ternyata perhatian kamu itu palsu. Tapi aku sadar aku bisa apa? Toh kamunya juga nggak tahu kalau aku menyayangimu. Entah ini salahku yang tidak mau berterus terang kepadamu ataukah salahmu yang memberikan perhatian palsu sehingga aku merasa bahagia. Yaaah, cintaku bertepuk sebelah tangan.

Dengan kesedihanku itu, beberapa bulan setelah aku mengetahui kamu dengan wanita lain ada seorang lelaki yang mendekatiku. Tak lamapun ia menyatakan cinta terhadapku, tanpa aku berfikir apa-apa dan menunggu lama-lama lagi aku menerima cintanya dengan harapan aku bisa melupakan cintaku kepadamu. Kamu dan aku akhirnya benar-benar lost contac, bahkan aku berniat untuk mengahapus nomor handphone mu agar aku tidak mengingat kamu lagi, tapi lagi-lagi aku nggak bisa. Ku urungkan niat itu.

Aku dan dia hanya bertahan 3 bulan saja. Aku meminta mengakhiri hubungan kami karena aku merasa tidak ada kecocokan diantara kami. Beberapa minggu aku menjomlo, kamupun datang lagi. Datang dengan menanyakan kabarku dan kamu datang ke kostku. Saat ku bertemu denganmu kembali, ingin rasanya aku bertanya apakah kamu sudah putus dengan kekasihmu? Tapi aku tahan, karena aku takut malu nantinya.

Sering komunikasi lagi dan sering ke kost lagi, kamu datang dengan perhatian lagi. Entah ini perhatian sesungguhnya atau entah perhatian yang masih sama dengan sebelum-belumnya. Kamunya bertanya, “Beli kue ulang tahun dimana ya, Dek?”. Aku menjawab, “Ya di Vanhollan dong Bang”. Kamu berkata lagi, “Tapi yang ada gambar Hello Kitty nya”. “Untuk pacar Abang?” tanyaku penasaran. “Iya Dek, masak kue Hello Kitty untuk cowok”. Jawabnya tertawa.

Deg!!!! Jantungku seakan berhenti seketika. Ingin rasanya aku lari ke kamar dan menangis, tetapi aku tahan dan hanya kulempar dengan senyuman yang terpaksa. Kenapa kamu belum tahu juga kalau aku menayangimu? Gumamku. Dan akhirnya aku tahu bahwa kamu masih dengan kekasihmu. Aku pupus lagi. Aku benar-benar ingin melupakan bahkan kalau bisa menghilangkan rasa cintaku ini kepada mu agar aku tidak semakin dalam bersedih lagi karena cintaku tak kau balas.