MATA
KULIAH : KONSEP DASAR IPA DI SD
PDGK4103
MODUL 10 : OPTIK
DOSEN
PEMBIMBING :
(
LOGO )
Disusun
Oleh :
MUHAMMAD DONI : 835658873
UNIVERSITAS
TERBUKA
POKJAR BANGKO
BAGAN SIAPIAPI
T. 2018/2019
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
1.2 Rumusan
Masalah
1.3 Rumusan
Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Cahaya dan Sifatnya
2.1.1 Model sinar cahaya
2.1.2 Pemantulan
2.1.3 Pembiasan
2.1.4 Cahaya Sebagai Gelombang Elektromagnetik
2.1.5 Dispersi
2.1.6 Interferensi Cahaya
2.1.7 Difraksi Cahaya
2.1.8 Polarisasi Cahaya
2.2 Alat Optik
2.2.1 Cermin Datar
2.2.2 Cermin Sferis
2.2.3 Lensa
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
KATA
PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Sesungguhnya tidak ada yang berhak
disembah, selain Dia. Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada
Rasulullah SAW, pembawa risalah kebenaran dan penutup utusan Tuhan.
Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah “ KONSEP DASAR IPA DI
SD ” yang diajarkan oleh (Dosen) dalam modul 10 yaitu “ OPTIKA
“.
Ucapan
terimakasih kami ucapkan kepada (dosen) yang telah mengajarkan berbagai pengetahuan
tentang mata kuliah “KONSEP DASAR IPA DI SD ”, dan juga kepada semua rekan yang
turut serta membantu dalam menyelesaikan pembuatan laporan ini. Penulis
senantiasa membuka diri untuk menerima berbagai saran dan kritikan yang
membangun guna menambah serta meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan khususnya
yang berkaitan dengan laporan ini.
Permohonan
maaf dari lubuk hati kami yang dalam kepada semua pihak atas segala kelebihan
dan kekurangan yang ada dalam penyusunan laporan ini. Semoga tulisan ini dapat
bermanfaat dan dapat dijadikan tambahan pengetahuan bagi siapa saja
yang selalu ingin menuntut ilmu pengetahuan.
Bagan Siapiapi, 05 Oktober 2018
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Cahaya memegang
pernanan penting dalam kehidupan karena kita dapat mengenali banyak informasi
melalui cahaya yang masuk ke mata. Untuk melihat suatu benda dengan dua cara :
benda sebagai sumber cahaya, misalnya lampu dan bintang dan benda yang
memantulkan cahaya. Namun, untuk mengamati benda-benda yang kecil atau benda
yang jauh, dapat meminta bantuan alat-alat optik.
Dalam modul ini,
akan mempelajari berbagai konsep tentang optika, mencakup optika geometris,
optika fisis, dan alat optik. Optika geometris menganalisis peristiwa optis
dengan bantuan sinar cahaya. Sedangkan optika fisis memanfaatkan sifat
gelombanng cahaya. Akan tetapi, peristiwa-peristiwa interferensi, difraksi, dan
polarisasi cahaya hanya dapat dijelaskan dengan gelombang cahaya.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah ini
antara lain berupa :
1.2.1
Apa saja yang
termasuk pada cahaya dan sifatnya?
1.2.2
Apa saja yang
termasuk pada alat optik?
1.3 Tujuan Masalah
1.3.1
Untuk mengetaui
apa saja yang termasuk pada cahaya dan sifatnya.
1.3.2
Untuk mengetahui
apa saja yang termasuk pada alat optik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 CAHAYA DAN SIFATNYA
Ada 8 yang termasuk pada cahaya :
1) Model sinar cahaya
2) Pemantulan
3) Pembiasan
4) Cahaya sebagai gelombang elektromagnetik
5) Dispersi
6) Interferensi cahaya
7) Difraksi cahaya
8) Polarisasi cahaya
2.1.1
MODEL SINAR CAHAYA
Salah satu sifat cahaya adalah bergerak
lurus kesemua arah. Hal ini dapat dibuktikan dari berkas cahaya lampu senter
yang tampak sebagai berkas lurus, sumber cahaya tidak menghasilkan bayang-bayang
dibelakang benda tak tembus cahaya. Cahaya merambat melalui lintasan garis
lurus yang disebut sinar cahaya. Sinar merupakan suatu idealisasi yang dipakai
untuk menggambarkan berkas cahaya yang sangat sempit.
2.1.2
PEMANTULAN
Apabila seberkas cahaya menumbuk
permukaan suatu benda, cahaya tersebut dipantulkan. Pemantulan berkas cahaya
sejajar oleh permukaan datar dan dalam arah tertentu. Ketika seberkas sinar
cahaya yang sempit jatuh pada permukaan rata, kita perlu mendefinisikan sudut
yang dibentuk oleh sinar datang (normal berarti tegak lurus) sebagai sudut datang
i. kemudian kita mendefinisikan sudut
yang dibentuk oleh sinar pantul dan normal sebagai sudut pantul r.
2.1.3
PEMBIASAN
Pembiasan adalah peristiwa pembelokan
berkas cahaya ketika melewati bidang batas antara dua medium yang berbeda
kerapatannya. Hukum Snell yaitu sudut bias suatu berkas sinar cahaya pada
bidang batas antara dua medium yang berbeda kerapatannya sama dengan
perbandingan laju cahaya dalam dua medium itu.
2.1.4
CAHAYA SEBAGAI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
Energi dapat di bawa dari suatu tempat
ke tempat lain melalui dua cara, yaitu oleh partikel atau oleh gelombang.
Menjelang akhir abad ke-19, cahaya dianggap merupakan gelombang
elektromagnetik. Pada awal abad ke-20 dapat ditunjukkan bahwa cahaya mempunyai
sifat partikel juga. Teori gelombang elektromagnetik tentang cahaya dapat
menjelaskan berbagai gejala fisis.
2.1.5
DISPERSI
Dispersi adalah frekuensi-frekuensi yang
berbeda ketika melewati bahan yang mempunyai indeks bias bervariasi dengan
frekuensi. Cahaya dengan panjang gelombang lebih pendek dari 400 nm disebut
ultraungu (UV = ultraviolet) dan
cahaya dengan panjang gelombang lebih besar dari 750 nm disebut inframerah (IR = infrared).
2.1.6
INTERFERENSI CAHAYA
Interferensi konstruktif mengacu pada
penguatan gelombang-gelombang yang mempunyai fase sama dengan
gelombang-gelombang lainnya, sedangkan interferensi destruktif mengacu pada
penghapusan sebagian atau seluruh gelombang-gelombang yang berlawanan fase
dengan gelombang-gelombang lainnya. Gelombang cahaya dari tabung lucutan gas
adalah inkoheren, sedangkan gelombang radio dari suatu antenna adalah koheren.
2.1.7
DIFRAKSI CAHAYA
Difraksi adalah tepi rintangan yang
berada dalam lintasan gelombang itu. Difraksi cahaya sukar diamati karena
panjang gelombang cahaya tampak sedemikian pendek. Kurang dari 10-6
m, sehingga perluasan difraksi dalam zona banyang-bayang adalah kecil.
Peristiwa difraksi cahaya dapat ditunjukkan dengan kisi difraksi, yang tersiri
atas celah-celah sejajar yang berjumlah besar.
2.1.8
POLARISASI CAHAYA
Berkas gelombang transversal tak
terpolarisasi adalah berkas gelombang yang mempunyai getaran-getaran sama
seringnya kesegala arah yang tegak lurus pada arah rambatannya. Berkas
gelombang transversal terpolarisasi adalah berkas gelombang yang hanya
mempunyai satu arah getaran yang tegak lurus pada arah hambatannya. Bidang
tempat getaran-getaran ini terjadi disebut bidang polarisasi.
Medan listrik yang sedang bergetar dalam
gelombang cahaya menyebabkan elektron-elektron dalam atom-aom dan
molekul-molekul yang dijumpai juga bergetar dengan frekuensi yang sama.
Kemudian, elektron-elektron tersebut juga memancarkan kembali
gelombang-gelombang cahaya dengan frekuensi ini. Akibatnya, sejumlah sejumlah
gelombang cahaya yang dating dihamburkan ke samping dari lintasannya semula.
2.2 ALAT OPTIK
2.2.1 Cermin Datar
Cermin
datar adalah cermin yang permukaannya datar, misalnya cermin hias. Sinar-sinar
cahaya sebenarnya tidak melewati titik bayangan. Bayangan yang terbentuk
semacam ini tidak dapat tampak pada kertas atau film fotografis (setelah
proses) yang diletakkan pada lokasi bayangan, bayangan ini disebut bayangan
maya atau semu.
2.2.2 Cermin
Sferis
Cermin sferis adalah cermin yang
permukaannya lengkung dan biasanya merupakan bagian dari permukaan bola. Cermin
dengan permukaan pemantul sferis dikelompokkan menjadi 2, yaitu cermin cekung
dan cermin cembung. Tiga sinar istimewa yang dapat dilacak merupakan
sinar-sinar dengan sifat pemantulan :
a.
sinar yang
meninggalkan benda sejajar sumbu cermin cekung dipantulkan melalui titik focus
cermin cekung itu.
b.
Sinar yang
meninggalkan benda melalui titik focus cermin cekung dipantulkan sejajar sumbu
cermin cekung.
c.
Sinar yang
meninggalkan benda melalui pusat kelengkungan cekung dipantulkan kembali
melalui lintasan mula-mula.
2.2.3 Lensa
Lensa adalah sekeping kaca atau bahan
transparan yang dibentuk sedimikian rupa sehingga dapat menghasilkan bayangan
nyata atau maya, sama tegak atau terbalik terhadap benda, lebih kecil atau
lebih besar, atau sama seperti ukuran benda. Lensa tipis biasanya bundar dan
dua permukaannya biasanya sferis, yaitu bagian dari permukaan bola. Sebuah
lensa dikatakan sebagai lensa tipis jika lensa tersebut mempunyai ketebalan
kecil dibandingkan dengan jari-jari kelengkungannya.
ALAT
OPTIK
Alat optik alamiah adalah mata, baik
mata manusia maupun binatang. Mata manusia merupakan suatu volume tertutup dan
cahaya masuk ke dalammya melalui sebuah lensa.
A.
Mata
Bagian-bagian
Mata
Ø Dibagian
bawah dinding mata, terdapat selaput
berisi pembuluh darah.
Ø Iris
berfungsi mengatur secara otomatis dan mengendalikan jumlah cahaya yang
memasuki mata.
Ø Di
tengah selaput pelangi terdapat lubang diaphragm yang disebut dengan pupil.
Ø Ruang
dimuka lensa mata berisi zat cair disebut aqueous
humor H.
Ø De
belakang lensa terwujud benda cair bening disebut vitreus humor.
Ø Garis
khayal yang tegak lurus lensa mata dan diafragma disebut dengan Sumbu mata.
Ø Retina yang
terdiri atas suatu susunan syaraf yang rumit dan penerima dikenal sebagai rods (batang-batang) dan cones (kerucut-kerucut).
Ø Tempat yang sangat tidak peka terhadap cahaya pada
selaput jala disebut bintik buta.
Kemampuan mengubah ketegangan urat yang
berhubungan dengan lensa mata (pengaturan fokus lensa) disebut dengan daya
akomodasi dari lensa mata atau sifat menyesuaikan diri. Pengaturan fokus lensa
mata disebut akomodasi.
Penglihatan dekat atau miopi mengacu pada mata yang hanya dapat
memusatkan benda-benda yang berjarak dekat. Orang yang tidak dapat melihat
dekat atau titik dekatnya lebih besar dari titik dekat normalnya dikatakan
orang menderita hipermetropi atau
berpenglihatan jauh. Cacat atigmatisme
dapat terjadi pada penderita miopi ataupun hipermetropi. Lensa yang digunakan
untuk ini adalah lensa jenis silindris.
B.
Periskop
Periskop merupakan alat optis yang
digunakan dalam kapal selam untuk melihat dituasi dipermukaan laut. Alat ini
digunakan 2 prisma (2 cermin datar), masing-masing prisma mempunyai satu sudut
900 dan dua sudut 450. Dua prisma atau cermin datar ini
dipasang dengan sisi miring sejajar satu sama lain.
C.
Kaca Pembesar
Kaca pembesar sederhana sering digunakan
oleh tukang arloji (juga tukang mas dan permata) untuk melihat bagian-bagian
arloji yang kecil dan dikenal sebagai loupe.
Perbesaran suatu lensa dapat dinaikkan sedikit dengan menggerakkan lensa
tersebut dan mengatur mata kita sehingga mata memusatkan pada bayangan di titik
dekat.
D.
Mikroskop
Mikroskop majemuk yaitu mikroskop yang
menggunakan dua lensa. Lensa yang langsung berinteraksi dengan benda, dalam hal
ini preparat, disebut dengan lensa benda atau lensa objektif, sedangkan lensa
yang dekat dengan mata si pengamat disebut dengan lensa mata atau lensa okuler.
Perumusan untuk mikroskop ini bergantung pada kondisi mata pengguna, yaitu
kondisi mata tanpa akomodasi dan kondisi mata berakomodasi secara maksimal.
E.
Teropong
Teropong atau teleskop adalah alat optis
yang digunakan untuk melihat benda yang sangat jauh. Untuk teropong yang
sederhana menggunakan dua lensa posotif, lensa yang dekat mata disebut lensa
okuler dan lensa yang dekat dengan benda disebut lensa objektif.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
CAHAYA DAN
SIFATNYA
1) Model sinar cahaya
Sinar merupakan suatu idealisasi yang dipakai untuk
menggambarkan berkas cahaya yang sangat sempit.
2) Pemantulan
Apabila seberkas cahaya menumbuk permukaan suatu
benda, cahaya tersebut dipantulkan. Pemantulan berkas cahaya sejajar oleh
permukaan datar dan dalam arah tertentu.
3) Pembiasan
Pembiasan adalah peristiwa pembelokan berkas cahaya
ketika melewati bidang batas antara dua medium yang berbeda kerapatannya.
4) Cahaya sebagai gelombang elektromagnetik
Teori gelombang elektromagnetik tentang cahaya dapat
menjelaskan berbagai gejala fisis.
5) Dispersi
Dispersi adalah frekuensi-frekuensi yang berbeda
ketika melewati bahan yang mempunyai indeks bias bervariasi dengan frekuensi.
6) Interferensi cahaya
Interferensi
merupakan peristiwa perpaduan gelombang-gelombang cahaya.
7) Difraksi cahaya
Difraksi adalah tepi rintangan yang berada dalam
lintasan gelombang itu.
8) Polarisasi cahaya
Bidang tempat getaran-getaran ini terjadi disebut
bidang polarisasi.
ALAT OPTIK
1) Cermin
Datar
Cermin datar adalah cermin yang permukaannya datar,
misalnya cermin hias.
2) Cermin
Sferis
Cermin sferis adalah cermin yang permukaannya
lengkung dan biasanya merupakan bagian dari permukaan bola.
3) Lensa
Lensa adalah sekeping kaca atau bahan transparan
yang dibentuk sedimikian rupa sehingga dapat menghasilkan bayangan nyata atau
maya, sama tegak atau terbalik terhadap benda, lebih kecil atau lebih besar,
atau sama seperti ukuran benda.
Alat Optik
a)
Mata
b)
Periskop
c)
Kaca
Pembesar
d)
Mikroskop
e)
Teropong
3.2
Saran-saran
Pembaca
harus lebih banyak membaca tentang Optik dan bagian-bagian yang berkaitan
dengan mata kita. Agar pembaca dapat mengetahui istilah-istilah yang terdapat
pada cahaya dan istilah lain dari mata manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Sumadri,
Yosaphat, dkk. (2009 ). Konsep Dasar IPA di SD. Jakarta. Universitas
Terbuka.