KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala
puji bagi Allah Swt. Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
membahas tentang “Metode dan Teknik
Supervisi ”.
Penulis memperoleh banyak reperensi dari buku yang
berjudul “METODE
DAN TEKNIK SUPERVISI”.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis
berharap kerangka acuan makalah ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan
kepada para pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya. Mohon maaf
jika terdapat banyak kekurangan dalam penulisan ataupun dalam segi
kelengkapan dalam makalah ini.
Pekanbaru, 01 November 2012
Kelompok 7
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………….…1
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………………...2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang…………………………………………………………………………..…….3
1.2 Perumusan
Masalah…………………………………………………………………..……….3
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………..……..3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Metode dan
Teknik Supervisi pendidikan…………………………………………………….4
2.2 Misi, Visi, Orientasi dan Strategi Supervisi Pendidikan ……………………………………..5
2.3 Keterampilan Teknik dalam Supervisi Pendidikan…………………………………………...6
2.2 Misi, Visi, Orientasi dan Strategi Supervisi Pendidikan ……………………………………..5
2.3 Keterampilan Teknik dalam Supervisi Pendidikan…………………………………………...6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………7
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………..………8
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Metode dalam konteks pengawasan merupakan suatu cara
yang ditempuh oleh pengawas pendidikan guru merumuskan tujuan yang hendak
dicapai. Teknik supervisi merupakan cara-cara yang ditempuh dalam mencapai
tujuan tertentu. Visi merupakan pandangan jauh kedepan yang dapat diciptakan
oleh supervisor dalam melihat kebutuhan-kebutuhan. Keterampilan yang diperlukan
dalam melakukan supervisi yang efektif yaitu: Keterampilan Teknisi,
Keterampilan Administratif, Keterampilan Interpersonal, Keterampilan Membuat
Keputusan.
1.2
Perumusan
Masalah
a. Apa
saja Metode dan Teknik Supervisi pendidikan?
b. Apa
yang dimaksud Misi, Visi, Orientasi dan Strategi Supervisi Pendidikan?
c. Keterampilan
dan Teknik apa saja dalam Supervisi Pendidikan?
1.3
Tujuan
a. Mengetahui
Metode dan Teknik Supervisi pendidikan.
b. Memahami
Misi, Visi Orientasi dan Strategi Supervisi Pendidikan.
c. Menguasai
Keterampilan dan Teknik apa saja dalam Supervisi Pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Metode dan Teknik Supervisi pendidikan
Metode dalam konteks pengawasan
merupakan suatu cara yang ditempuh oleh pengawas pendidikan guna merumuskan
tujuan yang hendak dicapai baik oleh sistem perorangan maupun kelembagaan
pendidikan itu sendiri, sedangkan teknik adalah langkah-langkah kongkrit yang
dilaksanakan oleh seorang supervisor. Prinsipnya berusaha merumuskan
harapan-harapan menjadi sebuah kenyataan.
Teknik supervisi merupakan cara-cara
yang ditempuh dalam mencapai tujuan tertentu, baik yang berhubungan dengan
penyelesaian masalah guru-guru dalam mengajar, masalah kepala sekolah dalam
mengembangkan kelembagaan serta masalah-masalah lain yang berhubungan serta
berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan.
Supervisi dikenal dengan dua teknik
besar, yaitu teknik individual dan teknik kelompok. Teknik individual antara
lain:
1. Kunjungan
dan observasi kelas;
2. Individual
conference;
3. Kunjungan
antar guru-guru;
4. Evaluasi
diri;
5. Supervisory
buletin;
6. Profesional
reading;
7. Profesional
writing;
Teknik
kelompok antara lain:
1. Rapat
staf sekolah;
2. Orientasi
guru baru;
3. Curriculum
laboratory;
4. Panitia;
5. Perpustakaan
profesional;
6. Demonstrasi
mengajar;
7. Lokakarya;
8. Field
trips for staff personnels;
9. Pannel
or forum discussion;
10. In
service training;
11. Organisasi
profesional;
Yang harus dikembangkan dalam kunjungan kelas atau
observasi adalah menghilangkan adanya kesan atasan dan bawahan, sebab kesan ini
akan menimbulkan kesan negatif baik bagi yang melaksanakan observasi ataupun
yang di observasika, akan tetapi hubungan yang harus dikembangkan adalah atas
dasar kerjasama dan profesionalisme antara guru, kepala sekolah dan supervisor
itu sendiri.
Pada prinsip umumnya kunjungan kelas dilakukan
dengan tiga kegiatan yakni kunjungan atas permintaan dan undangan dari guru,
kunjungan yang diberitahukan oleh kepala sekolah dan kunjungan mendadak (sidak)
yang memang dilaksanakan oleh supervisor bagian dari tugas dia sebagai pengawas
mutu pendidikan.
1.3 Misi, Visi,
Orientasi dan Strategi Supervisi Pendidikan
Visi merupakan pandangan jauh kedepan yang dapat
diciptakan oleh supervisor dalam melihat kebutuhan-kebutuhan baik bagi
pengembangan kelembagaan maupun pengembangan personal yang sekaligus menjadi
pelaksana kelembagaan terkait, sedangkan orientasi sendiri diartikan sebagai
salah satu wacana yang ingin dikembangkan terkait dengan tindakan-tindakan
nyata yang dilakukan oleh supervisor dalam rangka pengembangan diri.
Misi Supervisi dalam dunia pendidikan adalah untuk
mengoptimalkan pencapaian sasaran akademik, yang berupa penguasaan murid atas
mata pelajaran yang diajarkan. Sedangkan strategi merupakan seerangkat tindakan
yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan mengakomodasi segenap kemampuan
sekolah yang dimiliki.
Stategi yang dijalankan yang mengantarkannya kepada
efektivitas melaksanakan bantuan profesional dikarenakan:
1. Guru
ditempatkan sebagai sentral kegiatan pembelajaran yang mempunyai kedaulatan
penuh.
2. Urusan
mengajar merupakan urusan guru sepenuhnya.
3. Persahabatan,
keakraban, dan pergaulan yang saling menghargai merupakan kondisi yang
diciptakan oleh gaya kepemimpinannya sebagai pemimpin pembelajaran.
4. Kebebasan
berbicara dalam pergaulan yang bersahabat meupakan kondisi awal memperoleh
informasi dari guru tentang masalah apa sebenarnya yang sedang dihadapi guru.
5. Guru
diperlakukan sebagai teman yang dapat diajak kerjasama memperbaiki mutu pembelajaran
dalam keadaan setara.
6. Tutor
kolega merupakan forum diantara sesama guru dalam lingkungan sekolah.
7. Guru
yang telah mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan.
8. Guru
yang sedang mencobakan strategi pembelajaran baru di kelas harus memberikan
kesempatan kepada guru lain untuk melihat dan bertanya tentang kegiatan yang
dijalankan.
9. Guru
yang memiliki pengalaman dan mengetahui bagaimana cara melaksanakansebuah
metode atau cara mengajar yang layak diketahui oleh sesama teman guru.
10. Tutor
kolega juga merupakan forum untuk menyamakan persepsi sekolah dalam berhadapan
dengan lingkungannya.
11. Kegiatan
kelompok kerja dalam gugus dijadikan sebagai media untuk bertukar pengalaman
dalam memecahkan berbagai masalah pembelajaran.
12. Proses
diskusi dalam gugus dipandu secara bergantian sesuai dengan permasalahan.
2.3 Keterampilan Teknik
dalam Supervisi Pendidikan
Keterampilan yang diperlukan dalam melakukan
supervisi yang efektif:
1. Keterampilan
Teknis;
2. Keterampilan
Administratif;
3. Keterampilan
Interpersonal;
4. Keterampilan
membuat keputusan
BAB III
PENUTUPAN
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Metode
dalam konteks pengawasan merupakan suatu cara yang ditempuh oleh pengawas
pendidikan guna merumuskan tujuan yang hendak dicapai baik oleh sistem
perorangan maupun kelembagaan pendidikan itu sendiri, sedangkan teknik adalah
langkah-langkah kongkrit yang dilaksanakan oleh seorang supervisor. Visi
merupakan pandangan jauh kedepan yang dapat diciptakan oleh supervisor dalam
melihat kebutuhan-kebutuhan, Misi Supervisi dalam dunia pendidikan adalah untuk
mengoptimalkan pencapaian sasaran akademik, yang berupa penguasaan murid atas
mata pelajaran yang diajarkan. Keterampilan yang diperlukan dalam melakukan
supervisi yang efektif:
5. Keterampilan
Teknis;
6. Keterampilan
Administratif;
7. Keterampilan
Interpersonal;
8. Keterampilan
membuat keputusan
DAFTAR PUSTAKA
Ngalim Purwanto,
Drs.,M., Administrasi dan Supervisi
Pendidikan, Penerbit Nasco, Jakarta,
1974
Purwanto, Ngalim
(2003) Administrasi dan Supervisi
Pendidikan, Rosdakarya, Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar