Senin, 16 Juni 2014

Cerita -- Andai Aku ke Yogyakarta

Assalamualaikum, Wr.Wb.
 
Aku  Puspita Sari, aku  lahir di Pujud Kabupaten Rokan Hilir pada tanggal 20 Mei 1993. Kalau dihitung-hitung usiaku sekarang udah 21 tahun. Aku adalah anak keempat dari empat bersaudara, berarti aku adalah anak bungsu dari keluargaku. Aku anak dari pasangan  Bapak Sumarna dan Ibu Misni. Bapakku dari suku Sunda karena bapak berasal dari Majalaya, Jawa Barat, sedangkan Ibuku dari suku Jawa, karena ibu berasal dari Jawa Timur. Naahh, aku akan mencoba menceritakan Kota Jogja meskipun aku belum pernah pergi ke Jogja, tapi aku akan menceritakan tentang Jogja berdasarkan artikel yang telah aku baca. Serta aku akan menceritakan mengapa aku ingin ke Jogja. Ikuti cerita aku yaaa….

Jogja... Menurut artikel yang telah aku baca, Jogja adalah daerah istimewa Yogyakarta setingkat provinsi di Indonesia. Daerah istimewa Yogyakarta terletak di bagian Selatan Pulau Jawa. Kota tersebut terdapat keraton dengan abdi dalem yang setia menjalankan tradisi, ada Universitas Gadjah Mada yang merupakan salah satu Universitas yang terkemuka di Asia Tenggara. Ada gunung Merapi yang paling aktif di Indonesia, pantai Parangtritis dengan legenda Nyi Roro Kidul, pantai Sadeng yang merupakan muara sungai Bengawan Solo Purba, pantai Siung, pantai Sundak dan masih banyak pantai lainnya di daerah Jogja. 

Banyak kerajinan-kerajinan di Jogja serta kuliner-kuliner khas Jogja yang menarik wisatawan untuk berdatangan ke kota tersebut. Karena para wisatawan tidak hanya orang dalam negeri yang berkunjung tetapi juga banyak wisatawan luar yang berdatangan untuk menyaksikan keistimewaan Jogja yang sesuai dengan namanya yaitu, Jogja Istimewa.  Huummm,,, dengan membaca artikel tentang Jogja membuat hatiku tertegun dan rasanya ingin sekali aku pergi ke kota yang sering disebut-sebut dengan kota istimewa itu.

Saat aku masih sekolah, yaah kira-kira saat itu aku sudah kelas 3 SMA. Belum ujian nasional dan belum juga menerima surat kelulusan dari sekolah, aku mendekati kedua orang tuaku. Aku mengatakan kepada mereka bahwa aku ingin sekali melanjutkan perguruan tinggi, tetapi tidak di Riau. Aku ingin kuliah di luar Riau, pilihan utamaku adalah Jogja. Kenapa aku ingin kuliah di Jogja. Karena aku terinspirasi sama cerita-cerita kota indah Jogja serta orang-orang yang kuliahnya banyak di Jogja dan meskipun aku belum tahu Kota Jogja itu seperti apa.

Setelah aku mengutarakan keinginanku kepada kedua orang tua dan di saat itu juga ada kakak-kakakku, aku berharap mereka mengizinkan aku untuk kuliah di tempat pilihanku tersebut. Namun sayang, mereka tidak mengizinkan karena alasan tempat itu jauh dan karena aku adalah anak bungsu atau anak terakhir, aku tidak boleh untuk kuliah jauh-jauh. Mendengar jawaban mereka membuatku sedih dan harapanku pupus. Mau tidak mau aku hanya bisa menuruti kemauan keluargaku, yaitu untuk kuliah di Riau saja.

Lulus-lulusan SMA sudah berakhir dan aku mulai mengikuti mendaftar kuliah di kampus Universitas Islam Riau, Pekanbaru dengan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Aku melupakan keinginanku kuliah di Jogja, karena aku sudah menuruti kemauan keluargaku. Bicara tentang Jogja lagi, aku jadi teringat dengan keponakanku namanya Nia Hanifah. Aku akan menceritakan bagaimana aku bisa iri dengan keponakanku itu. Di saat aku masuk semester dua, Nia lulus SMA. Dia juga sama sepertiku saat akan melanjutkan kuliah. Dia mengatakan bahwa dia ingin kuliah di Jogja, sebenarnya dia juga tidak dapat izin untuk kuliah di tempat yang jauh dari keluarga. Namun tiba-tiba ayahnya membolehkan kuliah di Jogja.

Aku sangat iri dan sedih mendengar kabar itu, kenapa aku tidak diperbolehkan sedangkan Nia diizinkan??? Nia, abangnya yang bernama Joko dan Irhas pada kuliah di Jogja sedangkan aku hanya di Riau kataku menggerutu. Bagiku hal itu adalah keputusan yang sangat tidak adil. Aku menangis dan tidak mau melihat keponakanku. Tetapi, lama-kelamaan aku sadar bahwa aku tidak boleh bersikap seperti itu kepadanya.

Sekitar bulan Juli 2012, Nia akan terbang ke Jogja untuk mendaftar kuliah. Setelah selesai mendaftar, alhamdulillah Nia diterima di Universitas Respati Yogyakarta. Beberapa bulan kemudian, Nia sering menceritakan keindahan Kota Jogja. Nia bercerita bahwa di Yogyakarta ada pasar tradisional dan barang kerajinan sementara di sebelahnya berdiri Mall yang tak kalah ramainya. Nia terus memberi kabar dan cerita tentang Jogja. Di saat itu aku hanya bisa berkata “Kapan ya aku bisa pergi ke Jogja?”.

Bulan Oktober 2012, abangnya Nia yang bernama Joko Rinaldi akan wisuda. Semua keluargaku pergi ke Jogja, akupun berambisi untuk pergi juga. Namun, lagi-lagi sayang, tepat hari di mana mereka akan pergi di hari itu pula aku ada ujian MID semester. Aku merengek ingin ikut, tapi dilarang keras oleh Ibuku. Ia berkata “Belajar dulu, ujian dulu. Besok saja kalau Irhas atau Nia Wisuda baru pergi ke Jogja”. Yaahh, itulah kata Ibuku, aku menurut. Satu minggu kemudian setelah di Jogja, mereka pulang dan bercerita kemana mereka pergi. Huh, membuat aku iri dan ternyata memang mereka sengaja cerita tentang indah dan istimewanya Jogja.

Di saat mereka bercerita, ingin rasanya aku menutup telingaku rapat-rapat. Tetapi apa daya, aku hanya bisa diam mendengarkan mereka. Mereka bercerita kalau mereka pergi ke Gunung Merapi yang ada di Jogja, berfoto-foto dan bersenang-senang ketika itu juga mereka memperlihatkan hasil foto-fotonya kepadaku. Setelah itu mereka menuju ke pantai yang paling terkenal yaitu Pantai Parangtritis yang aku tahu itu adalah pantai yang ada legenda Nyi Roro Kidul nya.

Andai aku bisa pergi ke Jogja, aku sangat-sangat senang dan benar-benar ingin menghabiskan waktu liburanku di kota itu. Ibuku berjanji kepadaku, suatu saat aku diperbolehkan pergi ke Jogja. Awalnya aku berencana pergi ke Jogja pada saat Irhas wisuda bulan Oktober 2014, tetapi kendala menghalangi lagi. Tepat bulan Oktober itu aku sedang menjalani Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) karena aku sudah masuk semester tujuh yaitu saatnya aku praktik mengajar di sekolah-sekolah. Sungguh menyedihkan, ungkapku.

Gagal lagi, gagal lagi untuk berangkat ke Jogja. Akhirnya harapanku selanjutnya yaitu menunggu Nia wisuda. Kemungkinan Nia wisuda bulan Januari 2016. Yaaahhh, lama lagi deh aku perginya. Tapiiii,, nggak apa-apa deh, hitung-hitung aku bisa nabung dulu agar nantinya di Jogja aku bisa berbelanja sepuasnya. Bakalan kebayang terus nih tentang Jogja. Udah nggak sabar pengen cepat-cepat sampai Jogja, terus jalan-jalan. Pergi kesemua tempat dan beli barang-barang kerajinan Jogja. Huuufft

Banyak orang mengatakan bahwa Yogyakarta merupakan kota yang elok karena di Yogyakarta banyak terdapat keindahan alam dan tempat berkumpulnya orang perantauan yang ingin belajar serta menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Pernyataan itu adalah salah satu alasan yang membuat aku tertarik untuk datang ke Jogja. Walaupun aku datang nggak tinggal tetap di Jogja, tapi beberapa hari saja liburan ke sana udah membuat aku bahagia.

Satu hal yang aku takuti kalau berangkat ke Jogja, yaitu naik pesawat. Tentu jalan satu-satunya agar cepat sampai ke Jogja menggunakan pesawat. Sedangkan, jika naik bus memakan waktu tiga hari untuk sampai ke Jogja. Belum pernah sekalipun aku naik pesawat, cerita dari Nia, kalau naik pesawat memang cepat tapi saat akan terbang rasannya gemetar dan serasa pesawat itu goyang-goyang. Jadi kepikiran, takut naik pesawat. Tapi kalau tidak pergi mau kapan lagi donk bisa menikmati suasana kota Jogja? Harus berani, tekadku.

Beberapa hari yang lalu aku mencari-cari tahu tentang Jogja melalui internet yang dewasa kini sering menyebut dengan kata “Mbah Google”. Aku mencari tahu mengapa Jogja dikatakan sebagai Kota Jogja Istimewa, ada sebuah artikel yang membahas tentang Jogja istimewa yaitu karena: Pertama, Jogja punya Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, kesultanan ini menganut agama Islam, tetapi serta merta meninggalkan adat dan tradisi yang telah berlangsung lama di sana sebelum berasimilasi dengan agama Islam. Kedua, Jogja punya Universitas Negeri tertua di Indonesia, Universitas Gadjah Mada (UGM). Tua bukan berarti kuno, karena sampai sekarang UGM masih mampu bersaing dengan Universitas lain di Jogja. Ketiga, Jogja (dan Jawa Tengah) punya Gunung Merapi yang merupakan gunung berapi yang teraktif di dunia sekarang ini. Keempat, Jogja memiliki banyak tempat wisata yang menarik perhatian setiap orang yang pernah ke sana.

Kota Yogyakarta merupakan kota yang sangat istimewa bagaimana tidak, selain disebut sebagai kota pelajar Jogja juga dikenal sebagai kota pariwisata, karena Jogja memiliki beraneka ragam objek wisata yang dapat dikunjungi. Saat ini Jogja telah menjadi tujuan wisata favorit di Indonesia baik wisatawan lokal maupun asing. Jogja memiliki keunikan tersendiri untuk tujuan wisata seperti wisata budaya atau sejarah, wisata arsitektur, wisata candi dan musium monument.

Yogyakarta memiliki banyak tujuan wisata alam yang dapat menyegarkan pikiran dari kepenatan aktifitas sehari-hari dengan merasakan nikmatnya kesejukan alam dari pegunungan hingga pesisir pantai. Di Jogja juga dapat dijumpai berbagai pusat berbelanjaan dari pernak-pernik tradisional hingga barang-barang mewah dan produk-produk hasil kreativitas anak muda. Selain itu terdapat tempat-tempat kerajinan tradisional berbahan dasar perak, kayu, kain, ataupun kulit, kita dapat melihat proses pembuatannya secara langsung. Pusat-pusat perbelanjaan modern menawarkan barang-barang dengan harga terjangkau.

Setelah aku membaca artikel tersebut, rasa kagumku semakin menggebu-gebu. Dan kata ‘Istimewa’ yang melekat pada kota itu memang benar-benar sesuai untuk Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hanya bagaimana kita sebagai warga Indonesia melestarikan, mempertahankan dan menjaga budaya yang ada di Jogja. Allah menciptakan yang indah kepada Kota Jogja.

Dari tahun 2011, keistimewaan Jogja udah menarik aku untuk ke sana. Tetapi, begitu banyak halangan yang datang saat aku akan berangkat. Rasa kegemasanku untuk menikmati kota itu tertunda sampai akhirnya aku akan merasakannya di awal tahun 2016. Jogja aku akan datang. 

            Yaaahh, itu lah cerita yang ingin aku bagikan kepada para pembaca. Kemungkinan banyak salah informasi tentang Jogja yang aku berikan. Tetapi, itulah yang aku dapat dari artikel dan cerita tentang Jogja. Terimakasih sudah mau membaca cerita aku.  

TERIMAKASIH

Tidak ada komentar: