Senin, 16 Juni 2014

Tugas Semantik --- 10 Pertanyaan


Pertanyaan!
       1.      Apakah ada perbedaan makna referensial dan nonreferensial?
       2.      Mengapa makna afektif lebih terasa secara lisan daripada tulisan?
       3.      Jelaskan perbedaan makna stilistika?
       4.      Jelaskan perbedaan yang mendasar idiom penuh dan idiom sebagian?
       5.      Jelaskan idiom gramatikal dan peribahasa?
       6.      Jelaskan perbedaan makna istilah dan makna kata?
       7.      Jelaskan maksud yang sama antara idiom, ungkapan, dan metafora?
       8.      Jelaskan makna leksikal dan makna denotatif?
       9.      Jelaskan makna konotatif dapat berubah dari waktu ke waktu?
      10.  Jelaskan makna kolokatif?
Jawab
1.    Letak perbedaan antara makna referensial dan nonreferensial berdasarkan ada tidak adanya referen dari kata-kata itu. Bila kata-kata itu mempunyai referen, yaitu sesuatu di luar bahasa yang diacu oleh kata itu, maka kata tersebut disebut kata bermakna referensial. Sedangkan kata-kata itu tidak mempunyai referen, maka kata itu disebut kata bermakna nonreferensial.

2.    Karena makna afektif berkenaan dengan perasaan pembicara pemakai bahasa secara pribadi, baik terhadap lawan bicara maupun terhadap objek yang dibicarakan. Maka dari itu makna afektif hanya orang tersebutlah yang bisa mengetahui perasaannya sendiri dan hanya orang tersebutyang bisa menungkapkan bahasanya sendiri secara lisan. Makna afektif gaya atau makna yang menunjukkan perasaan.

3.    Makna stilistika adalah ilmu yang mempelajari gaya bahasa dalam sastra. Sifat stilistika itu sendiri menyalahkan sastra dan membenarkan sastra.makna stilistika berkenaan dengan gaya kata sehubungan dengan adanya perbedaan sosial dan bidang kegiatan di dalam masyarakat. Letak perbedaannya makna kata ruamah, pondok, istana, keraton, kediaman dan tempat tinggal adalah katanya berbeda tetapi maknanya sama.

4.    Perbedaan mendasar antara idiom penuh dan idiom sebagian. Idiom penuh yang unsur-unsurnya secara keseluruhan sudah merupakan satu kesatuan dengan satu makna. Sedangkan idiom sebagian masih ada unsur yang memiliki makna leksikalnya.

5.    Makna idiomatik adalah makna yang terdapat pada kelompok kata tertentu yang tidak dapat ditelusuri asal-usul kemunculannya. Makna ini bersifat kiasan. Idiom adalah satuan ujaran yang maknanya tidak dapat “diramalkan” dari makna unsur-unsurnya, baik secara leksikal maupun secara gramatikal. Sedangkan peribahasa memiliki makna yang masih dapat ditelusuri atau dilacak dari makna unsur-unsurnya karena adanya “asosiasi” antara makna asli dengan maknanya sebagai peribahasa.

6.    Perbedaan makna istilah dan makna kata terletak pada ada tidak adanya konteks kalimat. Makna istilah mempunyai makna yang jelas, yang pasti, yang tidak meragukan, meskipun tanpa konteks kalimat. Oleh karena itu sering dikatakan bahwa istilah itu bebas konteks. Sedangkan makna kata penggunaannya itu baru menjadi jelas kalau kata itu sudah berada di dalam konteks kalimatnya atau konteks situasinya. Jika tidak ada konteksnya makan makna kata tidak diketahui.

7.    Maksud yang sama antara idiom, ungkapan, dan metafora adalah sama-sama mencakup objek pembicaraan. Objek yang dijelaskan kurang lebih sama. Hanya segi pandangannya saja yang berbeda. Jika dilihat dari segi makna termasuk idiom, jika dilihat dari segi ekspresi termasuk ungkapan dan jika dilihat dari segi adanya perbandingan termasuk metafora.

8.    Makna leksikal adalah bentuk adjektif yang diturunkan dari bentuk nomina leksikon. Makna leksikal adalah makna yang sesuai dengan referennya, makna yang sesuai dengan hasil observasi alat indera, atau makna yang sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan kita. Sedangkan makna denotatif lazim diberi penjelasan sebagai makna yang sesuai dengan hasil observasi menurut penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalaman lainnya. Jadi, makna denotatif ini menyangkut informasi-informasi faktual objektif. Oleh karena itu, makna denotasi sering disebut sebagai “makna sebenarnya’.

9.    Sebuah kata disebut mempunyai makna konotatif apabila kata itu mempunyai “nilai rasa”, baik positif maupun negatif. Jika tidak memiliki nilai rasa maka dikatakan tidak memiliki konotasi. Makna konotatif dapat juga berubah dari waktu ke waktu. Misalnya kata ceramah dulu kata ini berkonotasi negatif karena berarti ‘cerewet’, tetapi sekarang konotasinya positif.

10.              Makna kolokatif berkenaan dengan makna kata dalam kaitannya dengan makna kata lain yang mempunyai ‘tempat’ yang sama dengan sebuah frase. (ko=sama, bersama; lokasi=tempat)

Tidak ada komentar: