Pertanyaan!
1.
Apakah ada perbedaan makna referensial
dan nonreferensial?
2.
Mengapa makna afektif lebih terasa
secara lisan daripada tulisan?
3.
Jelaskan perbedaan makna stilistika?
4.
Jelaskan perbedaan yang mendasar idiom
penuh dan idiom sebagian?
5.
Jelaskan idiom gramatikal dan
peribahasa?
6.
Jelaskan perbedaan makna istilah dan
makna kata?
7.
Jelaskan maksud yang sama antara idiom,
ungkapan, dan metafora?
8.
Jelaskan makna leksikal dan makna
denotatif?
9.
Jelaskan makna konotatif dapat berubah
dari waktu ke waktu?
10.
Jelaskan makna kolokatif?
Jawab
1. Letak
perbedaan antara makna referensial dan nonreferensial berdasarkan ada tidak
adanya referen dari kata-kata itu. Bila kata-kata itu mempunyai
referen, yaitu sesuatu di luar bahasa yang diacu oleh kata itu, maka kata
tersebut disebut kata bermakna referensial. Sedangkan kata-kata itu tidak
mempunyai referen, maka kata itu disebut kata bermakna nonreferensial.
2. Karena makna
afektif berkenaan dengan perasaan pembicara pemakai bahasa secara pribadi, baik
terhadap lawan bicara maupun terhadap objek yang dibicarakan. Maka dari itu
makna afektif hanya orang tersebutlah yang bisa mengetahui perasaannya sendiri
dan hanya orang tersebutyang bisa menungkapkan bahasanya sendiri secara lisan.
Makna afektif gaya atau makna yang menunjukkan perasaan.
3. Makna
stilistika adalah ilmu yang mempelajari gaya bahasa dalam sastra. Sifat
stilistika itu sendiri menyalahkan sastra dan membenarkan sastra.makna
stilistika berkenaan dengan gaya kata sehubungan dengan adanya perbedaan sosial
dan bidang kegiatan di dalam masyarakat. Letak perbedaannya makna kata ruamah,
pondok, istana, keraton, kediaman dan tempat tinggal adalah katanya berbeda
tetapi maknanya sama.
4. Perbedaan
mendasar antara idiom penuh dan idiom sebagian. Idiom penuh yang unsur-unsurnya
secara keseluruhan sudah merupakan satu kesatuan dengan satu makna. Sedangkan
idiom sebagian masih ada unsur yang memiliki makna leksikalnya.
5. Makna
idiomatik adalah makna yang terdapat pada kelompok kata tertentu yang tidak
dapat ditelusuri asal-usul kemunculannya. Makna ini bersifat kiasan. Idiom
adalah satuan ujaran yang maknanya tidak dapat “diramalkan” dari makna
unsur-unsurnya, baik secara leksikal maupun secara gramatikal. Sedangkan
peribahasa memiliki makna yang masih dapat ditelusuri atau dilacak dari makna
unsur-unsurnya karena adanya “asosiasi” antara makna asli dengan maknanya sebagai
peribahasa.
6. Perbedaan makna
istilah dan makna kata terletak pada ada tidak adanya konteks kalimat. Makna
istilah mempunyai
makna yang jelas, yang pasti, yang tidak meragukan, meskipun tanpa konteks
kalimat. Oleh karena itu sering dikatakan bahwa istilah itu bebas konteks. Sedangkan makna kata penggunaannya
itu baru menjadi jelas kalau kata itu sudah berada di dalam konteks kalimatnya
atau konteks situasinya. Jika tidak ada konteksnya makan makna kata tidak
diketahui.
7. Maksud
yang sama antara idiom, ungkapan, dan metafora adalah sama-sama mencakup objek
pembicaraan. Objek yang dijelaskan kurang lebih sama. Hanya segi pandangannya
saja yang berbeda. Jika dilihat dari segi makna termasuk idiom, jika dilihat
dari segi ekspresi termasuk ungkapan dan jika dilihat dari segi adanya
perbandingan termasuk metafora.
8. Makna
leksikal adalah bentuk adjektif yang diturunkan dari bentuk nomina leksikon.
Makna leksikal adalah makna yang sesuai dengan referennya, makna yang sesuai
dengan hasil observasi alat indera, atau makna yang sungguh-sungguh nyata dalam
kehidupan kita. Sedangkan makna denotatif lazim diberi penjelasan sebagai makna
yang sesuai dengan hasil observasi menurut penglihatan, penciuman, pendengaran,
perasaan, atau pengalaman lainnya. Jadi, makna denotatif ini menyangkut
informasi-informasi faktual objektif. Oleh karena itu, makna denotasi sering
disebut sebagai “makna sebenarnya’.
9. Sebuah kata
disebut mempunyai makna konotatif apabila kata itu mempunyai “nilai rasa”, baik
positif maupun negatif. Jika tidak memiliki nilai rasa maka dikatakan tidak
memiliki konotasi. Makna konotatif dapat juga berubah dari waktu ke waktu.
Misalnya kata ceramah dulu kata ini berkonotasi negatif karena berarti
‘cerewet’, tetapi sekarang konotasinya positif.
10.
Makna kolokatif berkenaan dengan makna
kata dalam kaitannya dengan makna kata lain yang mempunyai ‘tempat’ yang sama
dengan sebuah frase. (ko=sama, bersama; lokasi=tempat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar