Prestasi Sekolah
Prestasi
yang saya raih bukanlah prestasi kepintaran di dalam kelas yang mendapat juara
1, 2 maupun 3, melainkan prestasi bola volly, senam, dan di SD pernah memimpin
perlombaan gerak jalan atau PBB (Persatuan Baris Berbaris). Terkait tentang
prestasi kecerdasan di dalam kelas, saya memang tidak meraih juara 1, 2 maupun
3, tetapi saya selalu berada di sepuluh besar. Kelas 2 SMA saya dapat peringkat
4, hingga kelas 3 SMA saya diberi kesempatan meraih juara 3 dari 38 siswa.
Kebanggaan
saya yang paling utama adalah bola volly. Saya sangat menyenangi dan
membanggakan bola volly. Awalnya saya mengenal bola volly pada kelas 5 SD,
dengan dilatih oleh guru saya yaitu Bapak Said. Beliau selalu mengajak bermain
bola volly jika tidak ada guru yang mengajar kami di kelas, Pak Said membuat
perjanjian sebelum main volly, siapa kalah tim kalah tersebutlah yang
mentraktir membeli minuman. Pak Said dan tim selalu menang, sedangkan saya dan
tim selalu kalah, tetapi tidak sesuai dengan perjanjian, walaupun kami terus
kalah tapi yang mentraktir itu selalu Pak Said. Kelas 6, kami mengadakan
pertandingan persahabatan dengan SD Babussalam dan tidak sia-sia saya dan
teman-teman tim mampu memenangkan pertandingan persahabatan tersebut.
Beranjak
di SMP kelas satu, saya belum berani untuk bermain volly bersama teman-teman
yang lain. Karena saya masih malu kepada teman-teman baru. Di sekolah, jika
sudah melaksanakan ujian kami selalu mengadakan clasmeting atau pertandingan antar kelas. Di sini saya mencoba
memimpin teman-teman yang ingin mengikuti pertandingan antar kelas tersebut,
kami ikut bertanding walaupun tidak menang. Waktupun berlalu, saya naik kelas 2
SMP. Akhir ujian saat kelas 2, sekolah seKecamatan Pujud mengadakan PORSENI
(Pekan Olah Raga SENI). Sekolah mana yang menang dan dapat juara 1 akan di
kirim ke Kabupaten Rokan Hilir, sesampainya di Kabupaten, Kecamatan yang menang
akan di kirim lagi ke Provinsi lalu ke Nasional. sekolah kami memang tidak
banyak mendapatkan juara 1, tetapi untuk bola volly kami bisa meraih juara 1
dan kami dipilih untuk menjadi perwakilan Kecamatan Pujud ke Kabupaten Rokan
Hilir. Saya bersyukur dan mempunyai tanggung jawab besar karena saya ditunjuk
kepada koordinator volly kami untuk memimpin atau kapten volly Pi. Kami
berhadapan dengan Kecamatan Bangko Pusako, akhirnya kami menang. Lalu final
untuk meraih juara 1, kami berhadapan dengan Kecamatan Bagan Sinembah. Tapi
sayang, kami hanya bisa meraih juara 2.
Masuk ke SMA, di SMA
setiap tahun sekali selalu mengadakan OSIS CUP atau pertandingan antar sekolah
sekecamatan Pujud. Kelas satu saya sudah ikut karena terpilih dari seleksi,
OSIS CUP yang pertama ini kami Volly Pi juara 1 dan SMA N 1 Pujud meraih juara
umum. Kelas dua, ada mengadakan pemilihan untuk dikirim ke Kabupaten Rokan
Hilir atau disebut PORDA (Pekan Olah Raga Daerah). Saya terpilih lagi untuk
mengikuti PORDA sekali lagi saya diberi tanggung jawab sebagai kapten volly Pi,
sesampai di Kabupaten kami berhadapan lagi dengan Kecamatan Bagan Sinembah,
masih sama seperti PORSENI kami hanya dapat juara 2. Di kelas dua SMA, OSIS CUP
diadakan lagi saya dipilih untuk menjadi kapten volly Pi, volly Pi akhirnya
menang dan juara umun lagi. Kami mendapat bonus dari kepala sekolah berupa dana
untuk makan-makan di Bakso Iyeng. Begitu juga dengan kelas 3 SMA, sama seperti
kelas dua. Saya lulus dari SMA dengan meninggalkan prestasi saya itu dan
membuat guru-guru saya bangga kepada saya.
Setelah lulus dari SMA,
saya masuk di perguruan tinggi Universitas Islam Riau. Tapi sayang, semenjak
saya kuliah, saya sama sekali tidak pernah bermain volly lagi. Karena fasilitas
yang ada di kampus tidak boleh dipakai kalau bukan dari jurusan Penjaskesrek.
Itulah yang menyebabkan saya valid dari Volly.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar